Selasa, 25 November 2008

Fasilitas

RSIA Puri Bunda didukung oleh peralatan kedokteran modern, seperti:
§ Ruang persalinan yang dilengkapi dengan continuous and central monitoring CTG (cardiotocografi). Alat dengan sistem terbaru yang pertama di Indonesia ini, memungkinkan bayi termonitor secara terus-menerus selama proses persalinan.
§ Ruang bayi dengan infant care unit dan photo therapy terkini untuk memaksimalkan perawatan buah hati Anda yang baru lahir.
§ Ruang operasi dilapisi dengan lapisan steril berstandar internasional untuk meminimalkan kemungkinan terjadinya infeksi
§ Ruang pulih, intensif care unit (ICU) & NICU dengan peralatan canggih berstandar internasional untuk berjaga-jaga apabila terjadi keadaan yang memerlukan perawatan intensif. Termasuk untuk bayi yang terlahir prematur dengan berat badan rendah.
§ USG 4 Dimensi. Pemeriksaaan USG 4 Dimensi mampu mendeteksi bila ada kelainan-kelainan pada bayi dalam kandungan secara lebih teliti. Misalnya kelainan jantung, hydrocephalus, sumbing, dan lainnya.
§ Laparoskopi, Operasi Minimal Invasif
Teknik laparoskopi pertama kali dikembangkan di Amerika Serikat. Kini hampir semua negara menggunakan teknologi ini. Laparoskopi adalah teknik operasi minimal invasif. “Ada keuntungan yang bisa didapat dengan laparoskopi ini,” kata ketua Indonesian Gynecologic Endoscopy Society (IGES) cabang Bali dr. Made Suyasa Jaya, Sp.OG (K).
Laparoskopi ini banyak digunakan bagian Fertilitas Endokrinologi Reproduksi (FER) untuk pasien-pasien infertilitas yang bermasalah dengan tumor-tumor di organ reproduksi.
Ada dua jenis penggunaan laparoskopi. Untuk diagnostik dan untuk operatif. Untuk diagnostik, dipakai untuk menilai apakah saluran telur buntu atau tidak sedangkan untuk operatif dipakai untuk melepas perlekatan. Dalam sebuah operasi dengan teknik laparoskopi, hanya perlu tiga tusukan sebesar spidol. Satu dari tiga tusukan untuk kamera yang memandu pelaksanaan operasi. Kamera ini memiliki resolusi tinggi.
“Keuntungan penggunaan teknik ini adalah penyembuhan lebih cepat karena luka sedikit, masa rawat inap lebih pendek, risiko pendarahan lebih kecil, operasi bisa lebih teliti dan risiko infeksi lebih sedikit. Soal biaya memang relatif lebih mahal dibanding operasi konvensional tapi perbedaannya tidak begitu jauh bila dibandingkan dengan keuntungan yang didapatkan. Hasil operasi dengan laparoskopi lebih maksimal.
Selama ini laparoskopi dimanfaatkan untuk mengangkat kista (tumor jinak indung telur), myoma (tumor rahim), dan melepas perlekatan pada organ reproduksi (adhesiolisis).

Tidak ada komentar: